- Program Kegiatan SGI, Pemantik Guru MIN Semakin Aktif dan Kreatif
- Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Hadiri Pembukaan Program Beasiswa Pembinaan Kepala Sekolah dan Guru Kabupaten Bekasi
- Kepala Kemenag Kab. Bekasi Hadiri Pemasangan Tiang Pancang Pertama Masjid Al Muhajirin Lippo Cikarang
- Gelar Silaturahmi DPD FK KBIHU Kabupaten Bekasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
- Cegah Konflik Pemilu, Ini Upaya Kemenag Kabupaten Bekasi
- Rakernas 2024, Begini Pesan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bekasi
- Monev Penggunaan Dana BOS, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi minta Tingkatkan Kualitas Pendidikan Madrasah
- Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi Gelar Silaturahmi bersama Tenaga Pramubakti
- Peringatan Hari Guru tahun ini, Kankemenag gaungkan peningkatan pembelajaran
- Adu Pantun Warnai Pisah Sambut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi
MERAIH DAN BERBAGI INSPIRASI
Oleh : *HM. Mutamam Mahfudz.
Dalam kamus Besar Bahasa indonesia, inspirasi berarti ilham. Menginspirasi maknanya adalah menimbulkan inspirasi atau mengilhami. (KBBI hal. 539).
Kata ilham berarti petunjuk yang didapatkan seseorang dan orang yang mendapatkan ilham itu berupaya mewujudkan petunjuk yang ia peroleh. Dalam Ensiklopedi Islam (2002, Jilid 2 ;201) Ilham dapat berisi ilmu pengetahuan, perasaan halus, insting, atau berupa tabiat yang diberikan kepada manusia atau hewan.
Ilham berbeda dengan wahyu. Wahyu diberikan khusus kepada Nabi yang datangnya dari Allah SWT. melalui malaikat dan ada kewajiban untuk menyampaikannya kepada manusia. Ada juga yang berpendapat bahwa wahyu adalah pengetahuan yang diperoleh seseorang dengan keyakinan penuh bahwa itu bersumber dari Allah SWT. Hal yang semacam inilah yang diterima oleh para Nabi (M. Quraish Shihab: jilid 7 : 567).
Jika dilihat dari pengertian di atas, manusia secara umum memerlukan inspirasi dan bisa juga memiliki inspirasi. Inspirasi diperlukan untuk menjadi petunjuk dalam mencapai tujuan. Hidup manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan petunjuk, sebab dengan petunjuk itu bisa memudahkan manusia untuk meraih yang ia inginkan.
Petunjuk yang diperlukan manusia terus berkembang. Tidak hanya berhenti pada petunjuk yang sudah ada. Karena untuk memahami petunjuk yang sudah ada, manusia memerlukan petunjuk yang lain.
Mendapatkan inspirasi.
Banyak cara agar manusia mendapatkan inspirasi. Bisa lewat dialog, obrolan ringan, rapat dinas, membaca, diskusi, merenung atau yang lainnya. Semua itu bisa menghasilkan inspirasi selama akal mau terbuka untuk menerimanya.
Bisa jadi akal yang dimaksud adalah akal dalam pengertian agama yaitu akal yang bukan hanya sekedar alat berfikir, tetapi ia adalah gabungan dari nalar yang jernih, kalbu yang suci yang mengantar kepada perolehan kebenaran sekaligus menghalangi pemiliknya terjerumus dalam kesalahan dan pelanggaran serta menghiasinya dengan ahlaq yang luhur (M. Quraish Shihab; 578).
Di dalam al-Quran terdapat sejumlah ayat yang mengajak kita untuk menggunakan akal. Disamping untuk memahami makna-maknanya, juga mengajak kita agar merenung sehingga diharapkan menghasilkan hikmah serta inspirasi dari ayat itu.
Sebagai contoh mari kita telaah al-Quran Surat al-Ghosiyah berikut ini:
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ○ وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ○ وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ○ وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ○ فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ○
Artinya : “Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?(17) Dan langit, bagaimana dia ditinggikan? (18) Dan gunung-gunung, bagaimana dia ditegakkan? (19) Dan bumi, bagaimana dia dihamparkan? (20) Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. (21)”
Menggunakan Insiprasi.
Inspirasi yang didapatkan bertujuan untuk memudahkan Langkah dalam mencapai tujuan. Inspirasi yang diperoleh bisa inspirasi yang baik juga bisa inspirasi yang tidak baik. Saat mendapatkan inspirasi yang baik, jadikan itu sebagai modal untuk mencapai tujuan yang baik yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau perbuatan yang dapat dikerjakan.
Bila mendapatkan inspirasi yang tidak baik, simpan inspirasi itu atau kalau takut "tergoda ", buang jauh jauh agar tidak membahayakan baik bagi diri sendiri ataupun orang lain.
Berbagi Inspirasi.
Inspirasi yang dimiliki, tak ada salahnya dibagikan kepada orang lain. Dengan tujuan agar orang lain dapat mencapai tujuan dengan mudah. Hanya saja perlu kehati-hatian dalam berbagi inspirasi. Inpirasi masuk ke dalam akal dengan cara yang lembut, tanpa paksaan dan diterima dengan kesadaran dan kelapangan jiwa. Sehingga membuat manusia tercerahkan pikirannya dan terasa ringan langkahnya.
Saat ingin berbagi inspirasi, gunakan dengan cara-cara yang bijak, cara yang lembut yang bisa merangsang akal orang lain untuk berfikir dan menerimanya dengan ceria dan gembira. Bukan malah sebaliknya, berbagi inspirasi jangan sampai membebani dan menambah keruwetan berfikir orang lain sehingga ia sulit melakukan sesuatu karena keruwetan pikirannya. Apalagi sampai orang lain merasa terkekang dan terintimidasi oleh cara kita dalam berbagi inspirasi, dan merasa terpenjara sehingga seakan-akan tidak ada kebebasan yang didapat olehnya. Sebab berbagi inspirasi secara tidak langsung mengajak orang lain melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan dengan "cara" yang kita sampaikan.
Mari kita perhatikan al-Quran Surat An-Nahl Ayat 125 berikut ini :
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِين
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Ayat ini mengajarkan cara mengajak orang lain kepada jalan kebaikan. Pun sama, saat berbagi inspirasi, baik disadari ataupun tidak, kita mengajak orang lain untuk sampai pada tujuan yang dituju. Maka berikan serta bagikan inspirasi itu dengan cara-cara yang baik.
Berbagi inspirasi dapat diberikan kepada siapa saja selama itu dalam bingkai kebaikan. Seorang guru dapat berbagi inspirasi pada muridnya. Seorang ayah bisa berbagi inspirasi kepada anak-anaknya. Pimpinan bisa berbagi inspirasi pada bawahannya. Demikian sebaliknya, selama itu baik, diperoleh dengan cara yang baik serta diberikan dengan cara yang baik dan untuk tujuan yang baik, maka itu dapat kita berikan.
Semoga kita selalu mendapatkan inspirasi yang baik dan bisa berbagi kebaikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Baca Lainnya :
- GURU DAMBAAN (Guru yang selalu dirindukan dan diharapkan kehadirannya oleh siswa)0
- Kepala KUA Cikarang Timur Hadiri Musrenbang Tingkat Kecamatan Tahun Anggaran 20240
- Sosialisasi, Edukasi Dan Bimtek Sertifikasi Halal Self Declare (Kerjasama KUA, Kecamatan Tambun Utara dan P3JPH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) 0
- Sinergitas Pengawas PAI dan Guru PAI SMA0
- Tumbuhkan Semangat Berbagi, DWP Kemenag Kab. Bekasi Adakan Kegiatan Jumat Berkah0
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Wallahu A’lam Bisshowab.
*Penulis adalah ASN Kementerian Agama yang bertugas di SMPN 1 Cikarang Selatan sebagai Guru Pendidikan Agama Islam.
