- Program Kegiatan SGI, Pemantik Guru MIN Semakin Aktif dan Kreatif
- Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Hadiri Pembukaan Program Beasiswa Pembinaan Kepala Sekolah dan Guru Kabupaten Bekasi
- Kepala Kemenag Kab. Bekasi Hadiri Pemasangan Tiang Pancang Pertama Masjid Al Muhajirin Lippo Cikarang
- Gelar Silaturahmi DPD FK KBIHU Kabupaten Bekasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
- Cegah Konflik Pemilu, Ini Upaya Kemenag Kabupaten Bekasi
- Rakernas 2024, Begini Pesan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bekasi
- Monev Penggunaan Dana BOS, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi minta Tingkatkan Kualitas Pendidikan Madrasah
- Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi Gelar Silaturahmi bersama Tenaga Pramubakti
- Peringatan Hari Guru tahun ini, Kankemenag gaungkan peningkatan pembelajaran
- Adu Pantun Warnai Pisah Sambut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi
Kepala Kanmenag Kabupaten Bekasi Berikan Arahan pada Kegiatan Monev BOPRA Putaran Kedua di Tambun Utara

Humas Kemenag Kab. Bekasi- Monitoring dan Evaluasi Penggunaan dana BOS pada Madrasah dan BOPRA pada RA sudah menjadi kegiatan rutin Kemenag Kabupaten Bekasi yang dalam hal ini dilakukan oleh Seksi Pendidikan Madrasah sebagai leading sektor pendidikan madrasah dan RA di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Bekasi.
Hari Kamis, 19 Januari 2023 bertempat di Venetian Tambun Utara dilaksanakan monev BOPRA. Sejumlah 94 RA membawa LPJ BOPRA untuk ditunjukkan kepada petugas monev dari seksi pendidikan madrasah. Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama kab. Bekasi, H. Asnawi didampingi Kasi Pendidikan Madrasah, H. Umar Nasir Assubhi dan Pengawas Pembina H. Syakir Naran menyampaikan arahannya. “ Saya sampaikan ucapan apresiasi dan ribuan terima kasih kepada bapak serta ibu guru RA. Tanpa adanya bapak-bapak serta ibu-ibu, masyarakat yang menginginkan pendidikan agama yang lebih bagi anak-anak usia dini, tentu masyarakat akan terlayani dengan adanya raudhatul athfal diberbagai wilayah di kabupaten Bekasi.” Lebih lanjut H. Asnawi menyampaikan bahwa negara tidak akan mampu menyelenggarakan pendidikan secara penuh baik dari tanah, gaji guru, sarana dan prasarananya tentunya tidak ada anggarannya. Tetapi karena ada masyaratakay yang punya ghiroh, semangat, keinginan untuk membantu sebagian tugas negara dalam bidang pendidikan akhirnya munculah RA-RA diberbagai wilayah. Menurut H. Asnawi yang dikerjakan guru-guru RA hanyalah amal soleh, makanya kepada guru-guru RA itu disebutnya bapak atau ibu dosen. Hal itu karena semua daya dikerahkan untuk anak-anak. Walaupun pendidikannya cuma 2 tahun tapi karakter anak bisa dibentuk dalam 2 tahun tersebut oleh bapak dan ibu guru RA. Kalau sudah sampai jenjang MI, MTs maupun MA, karakternya merupakan hasil dari pembentukan karakter pada jenjang RA.
H. Asnawi juga mendoakan agar guru-guru RA itu panjang umur, awet muda serta diberikin rizki yang melimpah. RA harus tetap eksis dan maju untuk terus mengasuh dan melayani anak-anak yang mempunyai keinginan lebih dalam pendidikan terutama keagamaannya. Guru-guru RA harus lebih maju lagi karena RA sdh ada organisasinya. Ada KKRA dan IGRA sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi guru-guru RA. Kebutuhan lembaga semacam RA masih dibutuhkan di wilayah bekasi lanjutnya.
Baca Lainnya :
- Diklat OSIS : Jiwa Kepemimpinan OSIS MAN 1 Bekasi diuji0
- Implementasi Kurmer, MAN 1 Bekasi gelar Festival Budaya Bekasi0
- Siswa kelas XI MAN 1 Bekasi gelar kegiatan GO tO Campus (GTC) ke UNY dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta0
- GURU PEMIMPIN, GURU MASA DEPAN0
- Kemenag Kab. Bekasi Sambangi PCNU Kab. Bekasi Bahas Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan0
Kaitannya dengan monev BOPRA H. Asnawi menyampaikan bahwa tujuan monev bukan untuk memeriksa karena pemeriksaan adalah haknya inspektorat apabila ada kesalahan. Kalau monev itu apabila ada yang belum sesuai dengan juknis maka akan disesuaikan oleh Kasi Penmad dan tim monev. Semua penggunaan dana BOPRA yang notabene adalah uang negara harus bisa dipertanggungjawabkan sekecil apapun. Ada kegiatan menggunakan anggaran negara harus ada laporannya.
Terakhir H. Asnawi menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak semata-mata monev tetapi merupakan ajang silaturahmi dirinya dan guru-guru RA yang akan terus terjalin dimanapun berada.
